Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 09:31:13【Tempat Makan】645 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(4)
Sebelumnya: Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
Selanjutnya: Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
Artikel Terkait
- UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika
- Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera
- Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
- China catat pertumbuhan konsumsi yang stabil di liburan Hari Nasional
- KKP ungkap upaya atasi Cs
- Muzani minta PIRA Gerindra sukseskan program MBG Presiden Prabowo
- BGN: Sudah ada 17 SPPG mendaftar di Pasaman Barat
- Wamen PPPA harap hasil kebun di Gorontalo bisa dukung program MBG
- Tokopedia dan TikTok Shop komitmen dorong pertumbuhan ekonomi digital
- CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
Resep Populer
Rekomendasi

Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat

Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera

Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu

MBG mandiri Kabupaten Penajam berdayakan lingkungan sekolah

PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan

Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal

PBB sebut ratusan truk siap bawa bantuan besar

BPKH targetkan dana kelolaan haji capai Rp188,9 triliun pada 2025